Fungsi Nvme Adalah

Fungsi Nvme Adalah

Dapat Melakukan Identifikasi Data Dengan Cepat

Melalui database, kamu bisa merancang semua kebutuhan data mulai dari tabel, atribut, hingga membuat relasi antar tabel.

Dengan melakukan rancangan seperti diatas maka ketika kamu harus melakukan identifikasi data dapat dilakukan dengan cepat.

Proses identifikasi data biasa disebut juga dengan “grab data” atau mengambil data.

Bagaimana cara mengambil data dalam suatu database? Tentu saja dengan Query.

Query database adalah permintaan akan informasi yang diambil dan diterima dari database.

Query dimanfaatkan sebagai bahasa pemrograman yang mampu memanipulasi data, menghapus, menambah, dan juga mengubah data.

Jadi, ketika ada permintaan informasi data dapat diberikan dengan cepat sesuai dengan query yang dibuat.

Performa Aplikasi Tinggi dengan VPS NVMe.

Dengan kombinasi kecepatan transfer data yang tinggi, kemampuan memproses banyak perintah, serta kemampuan melakukan manajemen antrian yang efisien, tentu NVMe menjadi pilihan utama dalam meningkatkan kinerja dan responsivitas sistem penyimpanan, terutama dalam lingkungan yang membutuhkan akses data yang cepat dan efisiensi operasional yang tinggi seperti pusat data bisnis.

Baca juga: Layanan Server dengan IOPS Tinggi, Semakin Produktif?

Jika kamu ingin meningkatkan kinerja website kamu bisa menggunakan VPS NEO Lite Pro yang sudah menggunakan SSD NVMe 8x lebih cepat dan tentu saja secara ketahanan dan keandalan jauh lebih tinggi. Mulai berlangganan hanya dari 119 RIBU rupiah, kamu akan mendapatkan hardware server generasi terbaru, jaminan IOPS, serta bandwidth gratis. Tidak hanya itu, berikut adalah beberapa keuntungan tambahan yang bisa Anda nikmati:

Berlangganan NEO Lite Pro Sekarang

Untuk informasi lebih lengkap mengenai fitur baru NEO Lite Pro kamu juga bisa menghubungi kami melalui fitur live chat, maupun email ke [email protected]

Database adalah istilah yang sudah tidak hanya dikenal oleh kalangan IT saja. Namun hingga kalangan pemerintahan pun mulai menggunakan istilah database. Hal ini akibat dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju.

Di era digital ini, semua pihak dan instansi dituntut untuk menggunakan suatu sistem berbasis website hingga aplikasi mobile untuk mempermudah layanan.

Tentu dalam pembuatan website atau aplikasi sangat membutuhkan database untuk menyimpan data.

Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling memiliki relasi sehingga dapat dikelola dengan mudah melalui suatu aplikasi.

Data-data yang disimpan dalam database tersebut dapat diolah maupun dimanipulasi dengan memanfaatkan suatu software maupun aplikasi guna menghasilkan informasi.

Database adalah bagian yang sangat penting dalam sistem informasi, website, dan aplikasi, karena database ibaratnya seperti gudang yang menyimpan banyak data.

Di dalam gudang inilah data dapat menjalankan fungsinya seperti membangun relasi antar tabel, menghindari terjadinya duplikasi data, dan mencegah terjadinya hubungan yang tidak jelas antar data.

Selama bertahun-tahun, teknologi database telah berkembang pesat, menghasilkan beragam jenis database yang melayani berbagai kebutuhan. Setiap jenis database memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara bisnis dan individu menggunakannya.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara berbagai jenis database ini agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.

Meskipun mungkin terdengar kompleks, pemahaman tentang berbagai jenis database bukanlah hal eksklusif bagi ahli teknologi.

Hal ini merupakan pengetahuan yang berguna bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan, diakses, dan dikelola dalam dunia digital yang terus berkembang.

Misal kamu ingin membangun website toko online.

Otomatis akan ada beberapa data yang nantinya ditampilkan dalam website toko online tersebut, seperti gambar, deskripsi, video produk, informasi harga produk, dan masih banyak lagi.

Data- data itulah yang akan disimpan ke dalam database.

“Saya bisa menyimpan data di komputer? Kan sama saja, bahkan lebih aman”

Apabila kamu hanya menyimpan data di komputer saja atau secara lokal itu artinya data tersebut tidak bisa diakses oleh publik atau user.

Menyimpan data di komputer memang tergolong aman karena siapapun tidak dapat mengakses data tersebut, namun bukankah akan sia- sia jika website yang dibangun tidak bisa diakses oleh user?

Nah, untuk itulah munculah yang namanya database.

Dengan memanfaatkan database adalah semua jenis data pada websitemu dapat disimpan dalam satu server.

Seberapa banyak data yang disimpan, dapat disesuaikan dengan kapasitas hosting atau server yang menampung website tersebut.

Selain sebagai pengelolaan data, database memiliki fungsi lain yang dapat membantu dan mempermudah untuk menangani segala jenis kebutuhan yang berhubungan dengan data.

Ada beberapa fungsi lain database meliputi :

Keuntungan Memiliki VPS NVMe

Setelah mengetahui fungsi dari NVMe, berikutnya kita akan membahas mengenai keunggulan NVMe, berikut ini beberapa keunggulan NVMe jika dibandingkan dengan media penyimpanan lain:

Apa itu database MySQL dan MongoDB

MySQL adalah sistem pengelolaan database SQL (relational database) yang populer di kalangan programmer.

MySQL dikenal dengan kemudahannya dalam merancang dan mengelola data.

Hal ini karena MySQL menyimpan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel dan memiliki relasi antar tabel.

Sedangkan MongoDB adalah salah satu contoh database NoSQL yang juga terkenal di kalangan programmer.

MongoDB dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, bervariasi dan tidak terstruktur.

Selain itu juga dapat digunakan dimanapun dan oleh siapapun, karena MongoDB bersifat open source.

Tentu antara MySQL dengan MongoDB memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan MySQL dengan MongoDB yang harus kamu pahami.

Dari sisi jumlah data, untuk data yang berjumlah besar, beragam, dan berkembang pesat akan lebih baik menggunakan MongoDB. Sedangkan jika data hanya dalam skala kecil dan tidak berkembang pesat kamu bisa digunakan MySQL.

Dari sisi struktur data, MongoDB cocok digunakan untuk data yang tidak terstruktur. Sedangkan MySQL digunakan untuk data yang terstruktur.

Dari sisi bentuk data, MongoDB berbentuk dokumen JSON sedangkan MySQL berbentuk tabel dan baris.

Dari sisi kecepatan performa, jika data bertambah besar menggunakan MongoDB adalah pilihan yang tepat. Karena jika menggunakan MySQL akan lambat dalam proses pengelolaan data.

Dari sisi query, MongoDB menggunakan JavaScript sedangkan MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL).

Dari sisi schema, dengan MongoDB kamu tidak perlu menentukan aturan data (schema) misalnya tipe data terlebih dahulu. Sedangkan dalam MySQL kamu harus menentukan schema untuk membuat tabel.

Kapan harus menggunakan MySQL atau MongoDB? Untuk penggunaan di antara keduanya, pastinya tergantung dengan kebutuhan website.

MongoDB dapat digunakan saat menemui data yang diintegrasikan dalam jumlah besar. Misalnya memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk.

Bagi Kamu yang mencari hosting dengan banyak database, seperti maria DB, posgeee dan lain lain, Tenang saja! Semua hosting di DomaiNesia sudah support MySQL. Jadi apabila kamu ingin mencoba untuk menyimpan database website di hosting, kamu bisa memilih paket hosting sesuai dengan kebutuhan.

Setiap hosting di DomaiNesia memiliki spesifikasi tersendiri agar kamu tidak bingung memilih hosting.

Nah buat kamu yang ingin menggunakan MongoDB, kamu harus pilih minimal paket Hosting Monster keatas.

Seperti telah disebutkan diatas, bahwa CPU bisa dianggap sebagai otak dari komputer. CPU akan melakukan semua jenis operasi pemrosesan data dan mengontrol pengoperasian semua bagian komputer. Fungsi CPU adalah mengambil input dari periferal (keyboard, mouse, printer, dll) atau program komputer, dan menafsirkan apa yang dibutuhkannya. CPU kemudian mengeluarkan informasi ke monitor atau melakukan tugas ke peralatan output lainnta sesuai dengan yang diminta. Dalam setiap cycle operasinya tersebut, CPU akan melakukan empat langkah yaitu fetch, dekode, execute, dan store. Cara Kerja CPU

Seperti terlihat pada gambar diatas, secara garis besar CPU terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Control Unit, ALU dan Main Memory.

Secara sederhana kita bisa mengklasifikasikan jenis-jenis CPU kedalam 5 jenis, yaitu berdasarkan:

Hal yang paling membedakan diantara jenis CPU atau processor tersebut adalah pada jumlah core yang terpasang. ilustrasi Core processor Core atau inti pada dasarnya adalah bagian dari prosesor yang melakukan pemrosesan. Semakin banyak core yang dimiliki prosesor, semakin banyak proses yang dapat dilakukan sekaligus. Pada awalnya, CPU hanya memiliki 1 inti procesor saja sehingga hanya dapat menjalankan satu perintah pada satu waktu. Sehingga apabila kita menjalankan aplikasi secara multitasking maka akan memberatkan kerja processor tersebut. Sebagian besar CPU saat ini adalah Prosesor multicore, yang berarti sirkuit terintegrasi memiliki dua atau lebih prosesor yang terpasang untuk membantu meningkatkan kinerja, mengurangi konsumsi daya, dan mendukung pemrosesan simultan dari beberapa tugas komputer. Secara umum, CPU multicore dua kali lebih kuat dari CPU single core.

Jenis-jenis CPU berdasarkan jumlah corenya saat ini adalah:

CHMOD merupakan singkatan dari change mode yang menyatakan bahwa setiap file dan direktori memiliki set of permission yang mengontrol izin seperti siapa saja yang dapat membaca, menulis, atau mengeksekusi file. Dalam hal ini, izin memiliki tiga kategori yaitu read (baca), write (tulis), dan execute (jalankan) yang diwakili oleh huruf ‘r’, ‘w’, dan ‘x’. Huruf – huruf ini digabungkan bersama untuk membentuk izin khusus yang digunakan oleh sekelompok pengguna. Perintah chmod digunakan untuk mengubah izin sehingga dapat memberikan atau membatasi akses ke direktori dan file. Akses ke file/direktori dibatasi untuk user, group serta otherl.

Seperti disebutkan sebelumnya, ada tiga jenis chmod yang tersedia: user, grup, dan other. User adalah pemilik file atau direktori dan pembuat file tersebut. “grup” mengacu pada grup pengguna, pengguna yang termasuk dalam grup akan memiliki izin grup Linux yang sama untuk mengakses file atau folder. Anda dapat menggunakan grup untuk menetapkan izin secara massal, bukan menetapkannya satu per satu. Satu orang user dapat menjadi bagian dari lebih dari satu grup juga. Sementara itu, “other” mengacu pada apa pun selain “user” atau “grup”. Masing-masing memiliki hak akses, yang dapat ditentukan dalam format berikut:

Tabel di atas menunjukkan cara memberi kode mode akses file/direktori dan menambahkan jumlah sesuai dengan hak akses.

di mana R adalah READ (nilai 4), W adalah WRITE (nilai 2), dan X adalah EXECUTE (nilai 1).

READ: Dapat membaca file atau direktori dan menampilkan isinya.

WRITE : Memungkinkan Anda untuk menulis (write) data atau informasi tertentu ke suatu file/direktori.

EXECUTE: Mengizinkan eksekusi file (biasanya file binari/aplikasi/program) dan mengeksekusi direktori untuk diakses. Setiap pengguna file, pengguna, grup, dll., memiliki jumlah mode aksesnya sendiri, diatur secara berurutan. Misalnya, mode akses file adalah 644. Ini berarti mode aksesnya adalah 6 untuk Pengguna, 4 untuk Grup, dan terakhir 4 untuk Lainnya.

Digit pertama, angka 6, adalah hasil penjumlahan dari 4 + 2, melambangkan R dan W. Angka 4 pada digit kedua dan ketiga juga merupakan singkatan dari R, bukan jumlah. Oleh karena itu, file dapat diakses oleh user(pemilik file) dalam mode baca dan tulis, grup dalam mode baca, dan other dalam mode baca.

Jenis- Jenis Database

Database adalah kumpulan data yang dikemas dalam bentuk yang sistematis. Sama seperti subjek lainnya, database juga memiliki beberapa jenis database.

Adapun jenis- jenis database populer harus kamu pahami antara lain :

Operational database atau yang sering disebut dengan Database On Line Transaction Processing (OLTP) adalah jenis database yang memiliki kemampuan untuk mengelola data secara dinamis dan real-time.

Hal ini berarti bahwa OLTP memungkinkan pengguna untuk mengelola data secara langsung melalui perangkat keras mereka.

Keunggulan utama dari jenis database ini adalah kemampuannya untuk mengelola database menggunakan bahasa kueri seperti SQL atau menggunakan model NoSQL, tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.

Selain itu, database operasional (OLTP) sering kali bekerja sama dengan database terdistribusi.

Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan performa dari database, bahkan ketika ada komponen yang mengalami kerusakan. Hal tersebut memungkinkan sistem dapat tetap berjalan dengan baik, bahkan dalam situasi yang kurang ideal.

Beberapa contoh OLTP yang populer termasuk AWS Dynamo, Microsoft SQL Server, MongoDB, dan Apache Cassandra.

Contoh-contoh tersebut merupakan beberapa pilihan yang tersedia untuk pengguna yang ingin mengimplementasikan database OLTP sesuai dengan kebutuhan mereka

JavaScript Object Notation atau JSON adalah format berbasis teks standar untuk mewakili data terstruktur berdasarkan sintaks objek JavaScript.

Biasanya format ini digunakan untuk menyimpan dan mentransmisikan data dalam aplikasi web antara server dan klien.

Misalnya mengirim beberapa data dari server ke klien sehingga dapat ditampilkan di halaman web, atau sebaliknya.

JSON adalah format data yang dipopulerkan oleh Douglas Crockford yang mana sangat mirip dengan sintaks literal objek pada JavaScript.

Notasi objek ini memiliki posisi sebagai string yang mana perlu dikonversi ke objek JavaScript asli terlebih dahulu saat programmer ingin mengakses data untuk dikirim melalui suatu jaringan.

Adapun kelebihan dari JSON adalah :

Extensible Markup Language atau XML adalah format bahasa berbasis teks sederhana yang dibuat oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk mewakili informasi terstruktur seperti dokumen, data, konfigurasi, dan encoding dokumen yang dapat dibaca oleh manusia dan mesin.

Selain itu, XML adalah bahasa markup yang dirancang untuk menyimpan data dan populer untuk transfer data.

Format dasar bahasa markup ini berasal dari format standar yang lebih tua yang disebut SGML sehingga ia lebih cocok untuk penggunaan web.

Selain kemudahan penggunaan dan cara membuka file, XML adalah salah satu format yang paling banyak digunakan untuk berbagi informasi terstruktur.

Misalnya sharing data antar program, antar manusia, antara komputer dan manusia, baik secara lokal maupun lintas jaringan.

Selain itu, karena sifatnya yang lebih fleksibel daripada “saudaranya”, HTML, memungkinkan untuk bisa melakukan bisnis yang kompleks melalui Internet.

Beberapa kelebihan XML adalah:

Redundansi : Extensible Markup Language memiliki syntax yang lebih mendetail daripada format lainnya. Misalnya, setiap tag akhir harus disertakan, seperti . Hal tersebut memungkinkan program komputer menemukan kesalahan umum penulisan syntax seperti kesalahan bersarang.

Tak berhenti sampai disitu. Berkat kemampuannya dalam membuat satu set tag untuk semua data, markup language ini memungkinkan kamu bisa mentransfer data di antara database, sistem back-end, dan website tanpa kehilangan informasi deskriptif yang penting.

Selain itu, bahasa markup ini membuat pencarian syntax dan resource internet lebih efisien karena search engine dapat menyortir tag yang tepat tanpa harus melihat halaman teks yang panjang.

Database jenis ini dikenal dengan sebutan Enterprise Data Warehouse (EDW), dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengumpulkan data terbaru dari berbagai sumber yang berbeda dan mengintegrasikannya ke dalam lokasi pusat yang terpadu.

Sebagai hasilnya, EDW sering digunakan sebagai komponen kunci dalam sistem Business Intelligence (BI), yang membantu organisasi dalam mengambil keputusan berdasarkan data.

Selain itu, database ini juga berperan penting dalam analisis data dan pembuatan laporan.

Kemampuannya untuk menghasilkan laporan analisis yang rinci dan mendalam menjadikannya alat yang sangat berharga dalam memahami tren dan pola data yang mendasari bisnis atau organisasi.

Microsoft SQL Server, yang merupakan salah satu platform database paling populer yang digunakan oleh banyak organisasi untuk mengelola dan menganalisis data mereka.

Melalui penggunaan EDW seperti ini, pengguna dapat menjalankan analisis yang lebih mendalam dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari data yang terkumpul.

Distributed database atau database terdistribusi adalah konsep dimana data disimpan pada beberapa komputer yang berada di lokasi yang berbeda, namun semuanya terhubung melalui jaringan.

Dalam situasi seperti ini, data suatu perusahaan atau organisasi dapat tetap terhubung dan terorganisir dengan baik, meskipun data tersebut tersebar di banyak komputer yang berbeda.

Penting untuk mencatat bahwa dalam lingkungan ini, kamu dapat menambahkan komputer atau perangkat tambahan ke dalam sistem untuk memperluas jaringan atau kapasitas penyimpanan data.

Hal ini memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk mengatasi pertumbuhan data yang terus meningkat.

Beberapa contoh sistem distributed database yang populer diantaranya : Apache Cassandra, Apache Ignite, Apache HBase, Amazon SimpleDB, Couchbase Server, FoundationDB, dan Clusterpoint.

Jenis database ini merupakan solusi yang digunakan oleh berbagai organisasi untuk mengelola data secara efisien dan menjaga konektivitas data yang kuat, bahkan ketika data tersebar di berbagai lokasi.

Ada beberapa ciri-ciri dari distributed database yaitu :

Relational Database adalah jenis database yang mengorganisir data ke dalam beberapa tabel terkait yang memiliki hubungan atau relasi satu sama lain.

Dalam dunia database, terdapat empat sifat penting yang melekat pada relational database:

Dalam menyimpan dan mengelola jenis database ini, kamu memerlukan Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL).

SQL adalah bahasa pemrograman yang paling umum digunakan untuk membaca, memperbarui, membuat, dan menghapus data dalam relational database.

Pilihan RDBMS ini memungkinkan pengguna untuk memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan membantu mengatur data dalam tabel terkait yang saling berkaitan.

Beberapa contoh RDBMS yang populer termasuk PostgreSQL, MySQL, MongoDB, Oracle Database, MariaDB, SAP HANA, IBM DB2, Interbase, MemSQL, dan Firebird.

MySQL adalah sistem manajemen database relasional berbasis SQL (Structured Query Language) open source yang paling populer.

MySQL adalah platform database yang dikembangkan, didistribusikan, dan didukung oleh Oracle Corporation.

Rilis pada tahun 1995, MySQL memiliki reputasi dan keandalan bernilai tinggi selama beberapa dekade.

Apalagi penggunaannya cukup mudah karena skema database yang dimiliki MySQL adalah telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan kondisi dan aturan tertentu dan data diatur dalam baris dan kolom yang menunjukkan hubungan antara berbagai bidang tabel.

Seperti sistem database pada umumnya, kita mengenal apa itu MySQL sebagai sistem manajemen yang membuat penggunanya bisa menambah, mengakses, dan memproses data yang tersimpan dalam komputer.

Dan sebagai sistem manajemen database atau DBMS, MySQL memainkan peran penting dalam komputasi khususnya software atau web development, sebagai tools yang berdiri sendiri, atau sebagai bagian dari aplikasi lain.

MariaDB adalah salah satu contoh dari jenis relational database. Nah, ada baiknya sebelum melangkah lebih jauh terkait penjelasan MariaDB, simak dulu pengertian dari database dan jenis-jenis database termasuk relational database tadi.

Database merupakan bagian penting dari sebuah sistem informasi atau software. Mengapa demikian? Ini karena database ibarat gudang yang menyimpan banyak barang. Jika dikaitkan dengan konteks software, maka database adalah gudang data.

Maka dari itu database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang disimpan dan saling memiliki relasi sehingga dapat dikelola dengan mudah melalui suatu aplikasi.

Di database inilah data menjalankan fungsinya seperti menghindari terjadinya duplikasi data, membangun relasi antar tabel, dan mencegah terjadinya hubungan yang tidak jelas antar data.

MongoDB merupakan database terdistribusi berbasis dokumen yang dibangun untuk pengembangan aplikasi modern dan keperluan cloud computing.

Dikutip dari wikipedia, MongoDB berbentuk database NoSQL yang tidak memiliki relasi, data yang disimpan tidak dalam format tabel, dan menggunakan struktur JSON dalam menyimpan data.

Salah satu database NoSQL ini  banyak digunakan karena populer dengan keunggulan utama nya yaitu mampu menampung dan mengelola data dalam jumlah yang besar dan bervariasi, dan tidak terstruktur.

Cloud database adalah sistem penyimpanan data yang berbeda dari penyimpanan data konvensional karena data-data ini tidak disimpan secara fisik dalam server atau perangkat keras (hardware).

Sebaliknya, data-data tersebut berada dalam ruang virtual yang dikelola oleh penyedia layanan cloud.

Singkatnya, cloud database adalah database yang dirancang dan disimpan di dalam penyimpanan cloud.

Seperti aplikasi berbasis cloud lainnya, database cloud menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas, serta ketersediaan yang tinggi.

Basis data cloud juga sering kali pemeliharaannya rendah, karena banyak yang ditawarkan melalui model SaaS.

Karena database jenis ini sangat fleksibel dan skalabilitasnya tinggi, maka dari itu untuk menggunakannya harus merogoh kantong yang lebih besar juga.

Mengingat teknologi cloud yang semakin maju dan terjamin keamanannya membuat cloud database memiliki harga yang mahal.

Beberapa contoh penyedia layanan cloud database termasuk Oracle Database, Amazon Web Service (AWS), Microsoft Azure, IBM DB2, MongoDB Atlas, Google Cloud Platform, dan OpenStack.

Jenis database ini memungkinkan perusahaan atau individu untuk dapat menyimpan dan mengelola data mereka di cloud tanpa harus mengelola infrastruktur perangkat keras sendiri.

Keuntungan utama dari penggunaan cloud database adalah skalabilitas dan ketersediaan yang tinggi, yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menyesuaikan kapasitas penyimpanan dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sehingga, cloud database dianggap menjadi solusi modern yang memudahkan akses dan manajemen data tanpa harus terikat pada perangkat keras fisik.

Jenis database ini dirancang agar data dapat dibaca dan dimanipulasi oleh manusia tanpa perlu pengetahuan khusus dalam pemrograman atau bahasa query.

Sebagai contoh, spreadsheet dan dokumen adalah bentuk data yang dapat dikelola oleh end-user tanpa harus memiliki pengetahuan teknis yang dalam.

Salah satu contoh dari end-user database adalah SQLite. SQLite adalah sistem manajemen database yang sederhana dan mudah digunakan yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola database tanpa perlu belajar bahasa query yang kompleks.

Hal ini membuat jenis end-user database menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi desktop dan perangkat lunak kecil yang memerlukan penyimpanan data yang ringan dan mudah diakses oleh pengguna.

Centralized database adalah bentuk database dimana semua informasi dan data tersimpan di satu lokasi fisik atau wilayah tertentu. Jenis database ini merupakan kebalikan dari database terdistribusi yang memiliki data tersebar di berbagai lokasi atau wilayah yang berbeda.

Keunggulan dari database terpusat adalah kemudahan dalam aksesnya. Dalam sistem terpusat (centralized), semua data terkonsolidasi dalam satu lokasi, sehingga pengguna hanya perlu mengakses database tersebut melalui jaringan internet, bahkan jika mereka berada di lokasi yang jauh dari tempat database fisiknya.

Hal ini memungkinkan akses data yang cepat dan efisien tanpa perlu khawatir tentang lokasi fisik penyimpanan data.

Namun, ada juga beberapa kelemahan dalam jenis database ini. Salah satunya adalah ketika terjadi masalah pada pusat data tersebut, misalnya pemadaman listrik atau kerusakan fisik, maka seluruh akses data bisa terganggu atau bahkan hilang.

Oleh karena itu, pemilihan jenis database harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari aplikasi atau organisasi yang menggunakan database tersebut.

Open-source database adalah jenis database yang dirancang untuk digunakan oleh publik secara gratis. Pengguna dapat dengan mudah mengunduh atau mendaftar open-source database tanpa perlu membayar biaya lisensi.

Istilah “open source” mengacu pada suatu jenis perangkat lunak dimana pengguna memiliki akses terbuka untuk melihat, memodifikasi, dan bahkan berkontribusi pada kode sumber perangkat lunak tersebut.

Dengan kata lain, pengguna memiliki kebebasan untuk memahami bagaimana program tersebut bekerja dan membuat perubahan sesuai kebutuhan mereka.

Contoh dari open-source database yang terkenal adalah MySQL. MySQL adalah sistem manajemen database open source yang sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia.

Banyak situs web dan aplikasi, termasuk yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar, mengandalkan MySQL untuk menyimpan dan mengelola data mereka dengan efisien.

Meskipun open-source database seperti MySQL cenderung lebih terjangkau, namun mereka mungkin kurang memiliki beberapa fitur canggih.

Commercial database adalah jenis database yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan komersial. Perusahaan-perusahaan ini merancang database yang kaya fitur dan kemudian menjualnya kepada pelanggan mereka.

Ciri khas dari commercial database adalah pengguna harus membayar lisensi untuk menggunakannya, berbeda dengan open-source database yang biasanya tersedia secara gratis.

Contoh dari commercial database yang populer adalah Oracle Database, yang dikembangkan oleh perusahaan Oracle Corporation.

Oracle Database adalah salah satu commercial database yang paling banyak digunakan di dunia dan digunakan oleh berbagai organisasi untuk mengelola data bisnis mereka dengan aman dan efisien.

Melalui berbagai fitur dan dukungan yang ditawarkan oleh Oracle Database, perusahaan-perusahaan dapat mengandalkan platform ini untuk mengelola dan menganalisis data mereka dengan baik, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Graph database adalah jenis database yang memiliki fokus khusus pada data dan hubungan di antara mereka. Pada graph database, data tidak terikat oleh model atau struktur yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam kebanyakan database lain, hubungan antara data ditemukan saat kamu menjalankan pencarian atau query. Namun, dalam graph database, hubungan antara data ini disimpan secara langsung di dalam database, berdampingan dengan data aslinya.

Hal ini membuat graph database menjadi pilihan yang sangat efisien dan cepat, terutama ketika tujuan utama kamu adalah mengelola dan menganalisis hubungan antara data.

Sebagai contoh, Neo4j adalah salah satu graph database yang populer. Neo4j digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan pemahaman mendalam tentang hubungan antara data, seperti media sosial, rekomendasi produk, dan analisis jaringan.

Dengan menggunakan Neo4j, pengguna dapat dengan mudah mengeksplorasi dan menganalisis bagaimana data saling terhubung, sehingga dapat memberikan wawasan yang berharga dan mendalam tentang data mereka

Not Only SQL atau NoSQL adalah jenis database non-relational yang memungkinkan penyimpanan data dalam format yang berbeda dari tabel tradisional.

Dalam NoSQL, data dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tidak terbatas hanya pada tabel. Jenis ini merupakan database yang sangat populer di kalangan banyak situs web dan aplikasi yang memerlukan fleksibilitas tinggi dalam manajemen data, seperti Facebook dan Google.

Keunggulan utama dari NoSQL adalah fleksibilitasnya, yang memungkinkan database ini untuk dengan mudah mengikuti perkembangan dan kebutuhan data yang semakin berkembang.

Ada beberapa jenis NoSQL Database, antara lain:

Keunggulan NVMe Dibandingkan dengan AHCI

Selain NVMe, terdapat media penyimpanan yang digunakan untuk mengelola HDD atau SSD pada komputer yaitu, AHCI (Advanced Host Controller Interface). AHCI sendiri berfungsi untuk mengontrol transfer data antara sistem operasi, perangkat penyimpanan, dan kontroler host yang terhubung melalui interface seperti, SATA.

Namun, jika dibandingkan, NVMe lebih unggul dibandingkan dengan AHCI. Pasalnya, NVMe menggunakan soket PCIe untuk mentransfer data hingga 25 kali lebih cepat dibandingkan dengan SATA setara, serta mampu meng-handle perintah hingga 2 kali lebih cepat.

Selain itu, NVMe memiliki lebih dari 1 juta operasi input/output per detik (IOPS) yang merupakan peningkatan signifikan hingga 900% dibandingkan dengan AHCI. Dengan kemampuan untuk berkomunikasi langsung dengan CPU sistem, NVMe memberikan kinerja yang luar biasa dan kompatibilitas yang luas dengan berbagai sistem operasi dan faktor bentuk perangkat.

Meningkatkan Efisiensi CPU

Fungsi berikutnya, NVMe dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi penggunaan CPU, terutama dengan mendukung operasi I/O yang lebih cepat dan lebih efisien. Ini berarti CPU dapat melakukan lebih banyak pekerjaan tanpa harus menunggu lama untuk akses data dari penyimpanan.

Penyimpanan dengan Kapasitas Besar

Fungsi terpenting dari NVMe adalah menjadi media penyimpanan data dengan kapasitas besar. NVMe memiliki kapasitas penyimpanan yang besar dan skalabilitas yang tinggi, sehingga cocok digunakan dalam lingkungan pusat data yang membutuhkan penyimpanan massal dan kinerja tinggi. NVMe juga mendukung fitur-fitur seperti TRIM untuk mengelola dan mempertahankan kinerja SSD seiring waktu.

Menggunakan opsi tambahan dengan perintah chmod dan chown

Salah satu opsi utama yang bekerja dengan kedua perintah tersebut adalah -R yang berarti rekursi. Opsi ini memungkinkan Anda untuk mengubah izin/kepemilikan folder dan semua file dan subfolder yang ada di dalamnya.

Penting untuk diperhatikan! Hati-hati, salah menggunakan opsi ini sebenarnya dapat mengubah izin/kepemilikan semua file di sistem Anda. Efek ini menyebabkan kesalahan fatal dan semakin sulit untuk kembali normal.

Opsi lain untuk chmod dan chown adalah:

“-f” – paksa eksekusi dan jangan membuang banyak pesan kesalahan. “-v” – Menyediakan diagnostik untuk setiap file yang terpengaruh oleh perintah. “-c” – Sama seperti -v, tetapi hanya memberikan informasi saat perubahan benar-benar terjadi.

Dapat Memproses Banyak Perintah

Spesifikasi NVMe mendukung hingga 64 ribu antrian perintah, di mana setiap antrian dapat menampung 64 ribu perintah. Dalam perbandingan, SSD berbasis SATA hanya mampu menangani satu antrian dengan maksimal 32 perintah per antrian. Kemampuan NVMe untuk menangani lebih banyak perintah secara simultan meningkatkan efisiensi pengolahan data dan kinerja aplikasi yang membutuhkan banyak operasi I/O.